Pernah mempunyai kesulitan dalam membina hubungan dengan lawan jenis? Mary Welchel membagikan tentang kesalahan yang sering dibuat seorang single dalam membuat hubungan.
Kesalahan 1 : Kita salah mengartikan perhatian dari lawan jenis
Sejalan dengan bertambahnya rasa frustasi dan keputusasaan yang sering dialami ketika kita ingin menikah, banyak single bereaksi berlebihan terhadap perhatian dari seseorang yang berlainan jenis, terutama jika seseorang dianggap menarik bagi kita. Jika seorang pria melihat kita dua kali, kita yang wanita dapat membaca semua itu. Jika seorang wanita pernah duduk disebelah pria dalam suatu fungsi sosial, pria itu akan berpikir wanita ini sedang mengirimkan sinyal "undangan"
Kesalahan interpretasi atau kesalah pengertian terhadap suatu perhatian adalah satu alasan utama yang menyulitkan bagi pria dan wanita single untuk mempunyai hubungan yang platonik (hubungan bagai saudara). Keduanya ada dalam posisi berjaga-jaga, mereka kuatir terhadap sinyal-sinyal, daripada membiarkan dua orang dapat secara nyata memiliki percakapan yang bersahabat dan menikmati satu sama lain tanpa sebuah ketertarikan secara romantik.
Saya juga mengamati terlalu banyak single, juga para single Kristen - menikmati saat mengirim sinyal dan kemudian tidak mengakui sinyalnya itu. Setelah itu semua, ada mimpi ego untuk memikirkan bahwa satu atau dua orang ada dalam "tali perangkap", berharap bahwa kamu akan datang dalam hidup mereka cepat atau lambat, bahkan jika kamu tidak tertarik terhadap mereka. Mereka menyembunyikan manuver mereka dengan mengatakan : "Kita hanya teman kok". Mereka bahkan mengatakan hal itu pada orang lain yang ditemui, meletakkan dasar untuk segera "keluar" dari masalah dengan segera jika diperlukan dan kemudian berhasil untuk memberi perhatian dan sinyal yang sesungguhnya adalah menyesatkan. Seseorang akan salah mengartikan mereka. Dan mereka telah merusak tidak sedikit hati orang lain dalam proses memberi makan ego mereka.
Kesalahan 2 : Kita menunjukkan terlalu banyak dalam suatu hubungan dan kemudian tergantung terlalu lama.
Lakukan sendiri suatu kebaikan : akui kamu mempunyai ketergantungan emosional yang kamu katakan sebagai "cinta" - atau meski mengakui bahwa kamu benar-benar mengasihi orang yang kamu pikir begitu - namun mengakui bahwa itu adalah hubungan yang salah dan keluar dari hubungan itu.
Bagaimana kamu keluar dari hubungan itu? Dengan mengambil langkah yang drastis. Yesus mengatakan : Jika mata kananmu membawamu masuk dalam dosa, cungkil mata itu dan buanglah. Lebih baik untuk kamu kehilangan sebuah bagian tubuhmu daripada seluruh tubuhmu dilempar ke api neraka. (tertulis dalam Matius 5:29-30).
Jika kamu ada dalam hubungan dan anda disuguhi dengan tindakan yang tidak respek, ketidak bijaksanaan atau ketidakramahan, itu adalah tanda yang baik bahwa kamu telah menggantung hubungan terlalu lama dan menampilkan "segalanya" terlalu banyak. Jika kamu berharap si pria atau wanita akan berubah, kamu tidak tahu banyak tentang sifat alami manusia. Satu hal yang mungkin membuat membuat seseorang yang seperti ini bisa berubah adalah mengharuskan untuk hidup dengan konsekuensi sikapnya - yaitu kehilangan hubungan. Selama si pria atau wanita dapat diperoleh dengan memperlakukan kamu dengan buruk, tidak ada yang banyak diubah dalam sikapnya.
Jika kamu tidak bahagia dengan perlakuan yang kamu terima dari orang yang belum kamu nikahi, kamu dapat memastikan perlakuan apa yang akan kamu terima setelah menikah kelak akan lebih banyak kesamaannya atau bahkan menjadi semakin buruk.
Kesalahan 3 : Kita tidak selalu ada dalam keadaan baik dalam membaca tanda-tanda bahaya dalam suatu hubungan
Saya sering melihat seorang single dalam suatu hubungan yang memiliki pilihan yang buruk namun terkadang mereka nampaknya tidak pernah melihat sinyal bahaya. Kebenarannya adalah, sebagian besar waktu mereka tidak mau melihat tanda-tanda itu.
Ingatlah bahwa ketika emosi kita meningkat dalam satu situasi, mudah untuk kehilangan cara pandang. Seseorang pernah berkata : "Perasaan dan emosi mempunyai IQ nol". Saya berfikir bahwa hal itu baik untuk diingat. Kamu tidak boleh mempercayai emosi kamu. Sari-sari itu akan mengalir, gagasan romantis akan mulai berputar diatas kepala kamu. Kamu akan kehilangan cara pandang atau perspektif dengan cepat.
Mari kita lihat beberapa tanda bahaya:
Perbedaan usia yang nyata, ini akan berubah-rubah tergantung individu dan tergantung pada usia yang bersangkutan. Saya tidak mengatakan bahwa perbedaan usia menjadi suatu masalah, namun pastinya harus menjadi satu hal yang seharusnya kamu sadari dangan sebaik-baiknya.
Perbedaan didikan keluarga Adalah fakta bahwa tidak ada dua keluarga yang sama, namun lihatlah dasarnya : Apakah keduanya adalah keluarga Kristen? Apa nilai yang diajarkan oleh keluarga? Apa jenis hubungan yang nyata antara anggota keluarga? Beberapa keluarga amat dekat dan beberapa lainnya tidak.
Prioritas kehidupan spiritual. Jika satu orang meletakkan prioritas lebih tinggi dalam kehidupan spiritual dibanding pasangannya, ada sinyal bahaya yang nyata dan tidak seharusnya untuk diabaikan. Biasanya ketika kamu berhubungan dengan seseorang yang suhu rohaninya dibawah ukuran kamu, kamu tidak membawa mereka naik ke standar tingkat kamu, namun kamu yang turun ke standar mereka. Saya telah melihat hal ini berulangkali dari waktu ke waktu.
Kesalahan 4 : Kita punya hubungan secara fisik kebanyakan terlalu cepat dan terlalu jauh
Disini kembali orang percaya dibiarkan masuk dalam sistem dunia dan filosofi untuk memasuki pikiran kita tentang aspek fisik dari suatu hubungan. Roma 12:1-2 mengatakan bahwa kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini, namun berubah dalam pembaharuan pikiran. Filipi terjemahan mengatakan : "Jangan biarkan dunia di sekeliling kamu menekan kamu hingga masuk dalam bentuk mereka." Ketika kita menjadi biasa dengan hubungan seks sebelum menikah, kita telah didorong masuk dalam bentuk-bentuk sistem nilai dunia.
Jika kamu benar-benar ingin untuk tetap murni dalam kehidupan seksual dan menjaga dirimu sendiri untuk satu orang yang Tuhan berikan untuk kamu, atau menjaga dirimu sendiri untuk Tuhan jika kamu tinggal sebagai seorang single, kamu hampir dipastikan bisa melakukan hal itu. Tidak ada yang mustahil tentang hal itu.
Bagaimanapun, dalam tugas untuk melakukan hal itu, kamu akan membutuhkan disiplin yang saya tidak lihat dalam banyak hidup para single. Sebuah untuk melangkah mil ekstra dalam menjaga kontak fisik hingga batas minimum. Secara sederhana kamu tidak dapat mempercayai gerakan "kimiawi" dalam tubuh kamu. Ini sangat kuat, dan sekali bangkit, menemukan disiplin untuk menjaga itu dibawah kendali secara ekstrm amatlah sulit. Sehingga rahasia untuk menjaga "listrik itu selalu dibawah" adalah dengan mengontrol kontak fisik.
Kesalahan 5 : Kita berfikir bahwa perlengkapan yang diperlukan untuk kencan atau berpasangan adalah bahwa dia adalah seorang Kristen
Saya tidak percaya bahwa hanya ada satu orang di dunia ini yang Tuhan maksudkan bagi kita untuk dinikahi, dan ketika kita kehilangan orang ini, kita akan kehilangan pasangan yang sempurna (tentunya, saya tidak percaya bahwa itu semestinya benar bahwa setiap kita dimaksudkan oleh Tuhan untuk menikah. Namun itu adalah subyek yang lain!). Saya pikir adalah mungkin untuk menemukan lebih dari satu orang dimana kamu dapat cocok dan mempunyai hubungan jangka panjang yang baik.
Adalah pandai untuk meletakkan pemikiran diri sendiri dalam pencarian belahan jiwa dengan intensif ketika anda memutuskan untuk menikahi seseorang. Menjaga dalam pikiran bahwa emosi anda berkaitan dan oleh karena itu perspektif anda akan keluar dari fokusnya, mintalah nasehat dari orang yang kamu percayai. Dapatkan mereka untuk bermain "nasehat buta" dan lemparkan setiap pertanyaan yang bisa mereka buat untuk kamu. Ambillah setiap kesesuaian hasil test yang kamu temukan. Lakukan semua yang kamu dapat lakukan untuk mengetahui apa yang kamu dapatkan sebelum kamu terjun ke dalamnya. Kamu tidak akan pernah secara total siap untuk menikah, namun itu adalah ide yang bagus untuk mencoba menemukan banyak hal sebelum kamu berjalan di pelataran ketika pasangan ini tampaknya berjalan mulus.
Kesalahan 6 : Kita membawa daftar kebutuhan untuk hubungan dengan kita dan menghakimi orang lain terlalu cepat dan egois.
Saya biasa mempunyai daftar segala hal yang saya inginkan dalam seorang pria. Kebutuhan itu dibagi dalam "Esensial (mendasar)" dan "Non Esensial (tidak mendasar)". Sekarang, itu semua menjadi hal yang amat jelek.
Daftar hal yang "Esensial atau Hal Mendasar" sekarang telah menjadi satu hal yaitu : "harus menjadi seseorang yang meningkatkan perjalanan saya dengan Tuhan dan membiarkan kami mempunyai pelayanan yang efektif bersama-sama dibanding kami secara terpisah."
Tidakkah hebat bahwa Tuhan kita cukup besar untuk berhubungan dengan semua perbedaan kita dan keistimewaan? Dia tidak melihat potongan seseorang, penampilan kita semua dan bertindak seperti itu setiap hari. Kita semua secara pasti mempunyai prinsip Alkitabiah yang sama untuk menjalani hidup kita, namun dengan semua prinsip tersebut, ada banyak ruang untuk keunikan individual dan juga personalitas seseorang. Amen untuk hal itu!.
Banyak single, bagaimanapun, nampaknya mempunyai daftar kebutuhan untuk pasangan potensial mereka dan mereka mendapat kekang dengan semua itu, mungkin sebagai reaksi pada banyak pernikahan yang gagal sekitar kita. Itu sebagai pikiran mengapa mereka mengecek diri kamu, untuk memastikan bahwa kamu memenuhi kebutuhan mereka. Mereka mendekati area kehidupan ini seperti halnya jika mereka akan membeli mobil : Apa bentuk apa yang kamu miliki dan apa keuntungan dari semua bentuk itu bagi saya?.
Mempunyai petunjuk penting yang pasti dalam pikiran kala kita menemui dan berkencan dengan seseorang akan menolong untuk menjaga kita dari membuat keputusan emosional secara total.
Kesalahan 7 : Kita berfikir bahwa berpasangan adalah lebih baik daripada menjadi single
Adalah benar bahwa kita mempunyai kebutuhan dasar untuk bersekutu, namun tidaklah benar bahwa kesendirian adalah kondisi terburuk di muka bumi ini. Dalam catatan saya mengatakan kesendirian bukan kesepian. Ada perbedaan besar diantara dua kondisi itu.
Kebanyakan orang takut kesendirian karena bagi mereka itu menggambarkan suatu kesepian. Mereka tidak pernah untuk mengisi waktu mereka sehingga kesendirian menjadi sesuatu yang bernilai dan menyegarkan bagi mereka. Saya belajar untuk mencintai kesendirian saya, namun itu tidak datang sendiri. Itu datang kala saya belajar untuk menikmati kehadiran Tuhan dan menghentikan menyamakan kesendirian dengan kesepian.
Kesepian adalah perasaan, sebuah sikap hati. Kita tidak melalui kehidupan ini tanpa pengalaman tersebut dalam berbagai tahap. Namun untuk membereskan semua hal yang menjadi pengganti untuk apa yang disebut kesepian adalah suatu mister besar. Ada hal terburu daripada kesepian, dan dengan anugerah Tuhan kita tidak perlu untuk dikalahkan hal itu dan dikuasai oleh kesepian. Tuhan dapat mengambil kesepian kita dan mengembalikan menjadi keindahan, buah dan waktu yang produktif bersamaNya.
Sadari bahwa menjadi sendiri bukan berarti membuat kamu orang yang secara sosial tidak dapat mencocokkan diri. Jangan masuk dalam kebohongan musuh yang ingin membuat kamu merasa putus asa. Ketika kita merasa putus asa, kita berlaku irrasional dan melakukan langkah yang tidak sesuai prinsip. Ketika kita merasa memiliki kekuatan untuk dekat dengan seseorang, kita akan menyetel langkah kita untuk apapun.
Juga sadari kebutuhan kamu untuk interaksi sosial dan rencanakan hal yang baik. Namun janganlah mengharuskan diri untuk punya kencan untuk bisa punya ‘persekutuan', yang benar adalah kamu menjangkau keluar untuk membagikan waktumu. Tidak juga dengan gagasan bahwa hal itu adalah langkah kedua terbaik - kamu mungkin dapat memiliki kencan namun jika tidak sekalipun kamu akan memiliki teman baru. Nikmati orang-orang ini dengan apa adanya dan kamu akan menemukan bahwa kesendirian itu akan lenyap.